Uncategorized
Jarak Tanam Cengkeh yang Baik

Artikel ini mengupas mengenai jarak tanam cengkeh dalam budidaya cengkeh yang baik dan benar yang bisa kamu jadikan sebagai tolak ukur keberhasilan tanaman anda.
Cengkeh adalah tangkai bunga kering beraroma dari keluarga pohon Myrtaceae. Pohon cengkeh merupakan tanaman tahunan yang dapat tumbuh dengan ketinggian 10-20 m.
Cengkeh akan dipanen jika mencapai panjang 1,5-2 cm. Komoditas tanaman ini dari dulu hingga sekarang masih mempunyai nilai ekonomi yang sangat tinggi.
Tahukah sahabat Cengkeh dapat digunakan sebagai bumbu, baik dalam bentuk utuh atau sebagai bubuk.
Minyak atsiri cengkeh memiliki fungsi anestesi dan antimikroba. Minyak cengkeh sering digunakan untuk menghilangkan bau mulut dan untuk meredakan sakit gigi.
Zat yang terkandung dalam cengkeh disebut eugenol, yang digunakan oleh dokter gigi untuk menenangkan saraf gigi.
Cara Menanam Cengkeh dan Jarak Tanam Cengkeh yang Baik

Persiapan Lahan
Dalam mempersiapkan lahan, yang harus dilakukan adalah :
Pembersihan lahan (bekas tunggak atau akar kayu yang dapat menyebabkan rayap atau jamur akar) yang kemudian dilanjutkan dengan pengolahan tanah.
Pembuatan lubang tanam yang biasanya disiapkan sejak bulan Juli sampai dengan September dan ditutup pada bulan Oktober, tujuannya agar lubang dan tanah galiannya terkena panas yang cukup lama.
Ukuran (panjang, lebar, dan kedalaman) yang biasa digunakan dalam pembuatan lubang tanam yaitu: (i) 60 x 60 x 60 cm, (ii) 80 x 80 x 80 cm, dan (iii) 1 x 1 x 1 m.
Pada 2 minggu sampai 1 bulan sebelum tanam, tanah diberi pupuk kandang yang telah menjadi tanah atau kompos sebanyak 5-10 kg/pohon. Untuk mengatur kelebihan air perlu dibuat saluran drainase yang cukup.
Penanaman
Penanaman dilakukan ketika semua persiapan sudah mencapai hampir 90% dari media, alat dan bahan. seperti terasering telah baik, Tempat teduh alami atau buatan telah disiapkan, lubang tanam yang memenuhi syarat telah ditutup, dan jarak tanam yang telah ditentukan.
Jarak yang digunakan dalam penanaman cengkeh tidak sama tergantung pada ketinggian dan kemiringan lahan.
Jarak di tanah datar 8 m x 8 m = 156 pohon dan di tanah sedikit miring setidaknya 6 m x 6 m = 256 pohon, atau bisa bervariasi 8 m x 6 m = 200 pohon, 6 m x 7 m = 238 pohon, 7 m x 8 m = 178 pohon.
Jika ada gangguan yang dapat merugikan, jarak dapat dibuat lebih dekat, misalnya 4 m x 4 m = 625 pohon.
Penanaman cengkeh dilaksanakan pada awal musim hujan. Dalam penanaman dilakukan juga pola tanam campuran (polikultur) dengan sistem tanam pagar, yaitu memperkecil jarak tanam dalam baris (Timur-Barat) misalnya 12 m x 5 m atau 14 m x 6 m sehingga ruang yang tersedia untuk menanam atau sela-sela tanaman campuran.
Pemeliharaan
Setelah bibit cengkeh ditanam ke lapangan tahap selanjutnya adalah pemeliharaan. Pada tanaman cengkeh, pemeliharaan mrupakan periode yang panjang, yaitu selama tanaman yang diusahakan tersebut dianggap masih menguntungkan secara ekonomis.
Pengelolaan Lahan dan Tanaman
Penggemburan Tanah dan Sanitasi Kebun. Tanaman cengkeh yang berumur 1 – 5 tahun merupakan periode yang kritis, sekitar 10 – 30% tanaman yang telah ditanam di lapangan mengalami kematian atau perlu diganti/disulam karena berbagai sebab, seperti hama penyakit, kekeringan, kalah bersaing dengan gulma, atau penyebab lainnya.
Penggemburan tanah disekeliling tanaman di daerah sekitar perakaran di cangkul dangkal (± 10 cm) sekurang-kurangnya 2 kali setahun, pada awal dan akhir musim hujan sekaligus sebagai persiapan pemupukan.
Gulma atau alang-alang harus dibersihkan sampai akar-akarnya dengan cangkul/garpu atau dengan penyemprotan herbisisda.
Penyulaman
Waktu penyulaman sebaiknya dilakukan pada musim hujan, yaitu untuk menghindari kematian tanaman karena kekurangan air.
Bibit sulaman yang digunakan berasal dari sumber benih dan umur yang tidak jauh berbeda dengan tanaman yang telah ditanam.
Penyiraman
Pada awal pertumbuhan, tanaman cengkeh memerlukan kondisi tanah yang lembab, sehingga pada musim kemarau perlu adanya penyiraman. Setidak-tidaknya penyiraman dilakukan 2 – 3 kali sehari.
Penyiraman dilakukan pada sore hari setelah pukul 15.00 karena saat sore hari keadaannya sejuk dan tidak akan terjadi penguapan yang banyak sehingga air dapat diserap oleh akar dalam jumlah yang banyak.
Pada tanaman dewasa penyiraman kurang diperlukan lagi, kecuali pada kondisi iklim ekstrim kering.
Pemasangan Mulsa. Pemasangan mulsa dilakukan menjelang musim kemarau. Tujuannya untuk menjaga kelembaban tanah disekitar tanaman dan memberikan kondisi yang lebih baik bagi pertumbuhan akar.
Penyakit Tanaman Cengkeh
Penyakit Daun pada cengkeh. Penyakit yang sering menyerang daun antara lain : cendawan Glorosporium piperatum dan Cylindrocladium quinqeseptatum.
Penyakit ini banyak ditemukan ketika persemaian dan pertanaman, pada tempat-tempat yang terlampau gelap.
Ciri-ciri terdapat bercak kuning kecoklatan pada daun untuk kasus cendawan Glorosporium piperatum.
Sedangkan Cylindrocladium quinqeseptatum biasanya ditandai bercak-bercak merah atau merah kecoklatan yang dibagian tengahnya berwarna putih.
Untuk mengatasi dapat disemprot dengan Koperoxy-chloride 0,5%.
Pemanenan
Produk utama cengkeh adalah bunga, yang pada waktu dipanen kadar airnya berkisar antara 60 – 70%. Waktu yang paling baik untuk memetik cengkeh adalah sekitar 6 bulan setelah bakal bunga timbul, yaitu setelah satu atau dua bunga pada tandannya mekar dan warna bunga menjadi kuning kemerah-merahan dengan kepala bunga masih tertutup, berisi dan mengkilat.
Pemungutan bunga cengkeh dilakukan dengan cara memetik tangkai bunga dengan tangan, kemudian dimasukkan ke dalam kantong kain atau keranjang yang telah disiapkan, menggunakan tangga segitiga atau galah dari bamboo, serta tidak merusak daun disekitarnya saat pemetikan.
Waktu panen sangat berpengaruh terhadap rendemen dan mutu bunga cengkeh serta minyak atsirinya.
Setelah cengkeh dipanen, rontokkan cengkeh secara manual atau menggunakan mesin perontok cengkeh agar lebih efisien.