Uncategorized
Asal Usul dan Sejarah Cabe Puyang
Pernahkah mendengar nama cabe puyang? Ini bukanlah jenis cabe yang ada di Indonesia, melainkan salah satu jenis ramuan tradisional atau yang lebih tepatnya adalah jenis jamu.
Cabe puyang merupakan jenis jamu tradisional yang dibuat dari campuran dua bahan utama yakni cabe dan lempuyang sehingga dijuluki dengan nama cabe puyang java long pepper.
Jenis cabe yang bisa digunakan tidak bisa sembarangan, hanya cabe Jawa yang bisa digunakan untuk membua jamu cabe puyang.
Asal Usul dan Sejarah Cabe Puyang
Sebenarnya tidak diketahui secara pasti sejak kapan jamu cabe puyang ini ditemukan dan mulai dikonsumsi oleh masyarakat. Tapi keberadaannya konon sudah ada sejak zaman kerajaan-kerajaan di Jawa sedang berkembang.
Seperti yang sudah dikatakan di atas, cabe puyang dibuat dari campuran dua bahan utama yakni cabe Jawa dan lempuyang.
cabe Jawa tidak seperti cabe pada umumnya yang memiliki rasa pedas menggigit. Meski tidak terlalu pedas, tapi ketika dikonsumsi, cabe ini memiliki efek menghangatkan tubuh. Jadi setelah mengonsumsinya, tubuh kita akan terasa lebih hangat.
Ini dikarenakan dalam cabe Jawa terdapat kandungan senyawa piperin sehingga mampu memberikan efek hangat pada tubuh. Selain rasanya yang tidak terlalu pedas, cabe Jawa ini justru memiliki sedikit rasa manis.
Walaupun cabe Jawa tidak terlalu pedas, tapi aromanya ini sangat tajam dan aromatis sehingga kita bisa membedakannya dari jenis cabe lainnya.
Dari segi tampilannya, cabe Jawa juga berbeda dari cabe kebanyakan. Bentuknya lonjong panjang dengan bagian kulit luar yang agak berbintik seperti buah strawberry.
Bentuk daun dari cabe Jawa ini bulat telur hingga lonjong dengan pankal daun berbentuk jantung, sedangkan ujung daunnya runcing dengan ada sedikit bintik-bintik.
Sebelum matang dan siap dipanen, cabe Jawa memiliki warna kelabu lalu nantinya akan berubah menjadi hijau, kemudian kuning, barulah setelah matang akan berwarna merah.
cabe Jawa sudah dikenal sejak abad ke-15 dan dibawa oleh bangsa Portugis yang datang ke Indonesia saat mencari rempah-rempah.
Cabe Jawa biasanya tumbuh di lahan dengan ketinggian antara 0-600 meter dari atas permukaan laut. Tanaman cabe Jawa memiliki keunggulan dapat tumbuh di lahan kering berbatu.
Cabe Jawa awalnya hanya digunakan sebagai salah satu bumbu rempah untuk memasak, tapi masyarakat Jawa yang pada masa itu sudah sering membuat ramuan tradisional yang bernama jamu kemudian mempergunakan cabe Jawa dalam ramuan jamu mereka.
Setelah dicoba ternyata khasiatnya sangat bagus untuk tubuh sehingga sampai saat ini masih dipergunakan dalam ramuan jamu tradisional. Salah satu ramuan jamu yang menggunakan cabe Jawa adalah jamu cabe puyang yang dicampurkan dengan lempuyang.